
Oktober 2025, KPU Kembali Gelar Kegiatan KPU Sambang Ndeso
KOTA MUNGKID – Bulan Oktober Tahun 2025 ini KPU Kabupaten Magelang kembali akan menyelenggarakan kegiatan KPU Sambang Ndeso Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan, masih bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Magelang. Ada tiga (3) tiga desa yang akan menjadi sasaran kegiatan, yakni Desa Tirtosari Sawangan, Ngawonggo Kaliangkrik dan Pucungrejo Muntilan.
Sebelumnya pada bulan September kemarin, KPU Sambang Deso sudah dilaksanakan di tiga desa, masing-masing Desa Sukorejo Kecamatan Mertoyudan, Desa Kalirejo Kecamatan Salaman dan Desa Sutopati Kecamatan Kajoran.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Magelang, Yohanes Bagyo Harsono, Kamis (2/10/2025) mengatakan, KPU Sambang Ndeso adalah salah satu program inovasi KPU Kabupaten Magelang paska pemilu dan pemilihan.
“KPU Sambang Ndeso adalah bagian dari program nasional desa peduli pemilu dan pemilihan KPU RI. Untuk tahun 2025 ini, ada enam desa di Kabupaten Magelang yang disasar dari total 64 desa dengan kategori tingkat partisipasi saat Pilkada 2024 masih dibawah target nasional 77,5 persen,”katanya saat melakukan kunjungan koordinasi dengan Perangkat Desa Ngawonggo,Jumat pekan lalu.
Enam desa itu, kata Bagyo, meliputi Desa Sukorejo, Kecamatan Mertoyudan, Desa Kalirejo (Salaman) dan Desa Sutopati Kecamatan Kajoran. Kemudian Desa Tirtosari (Sawangan), Desa Pucungrejo (Muntilan) dan Desa Ngawanggo, Kaliangkrik.
Sebagai persiapan KPU Sambang Ndeso bulan Oktober ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tiga desa sasaran. “Akhir September kemarin, kami sudah berkoordinasi dan bertemu dengan kades dan perwakilan perangkat desa, di tiga desa itu. Secara prinsip, mereka siap menerima dan melaksanakan program KPU Sambang Ndeso di wilayahnya,” ungkap Bagyo.
Dijelaskan, KPU Sambang Deso akan menghadirkan tiga narasumber terdiri anggota KPU Kabupaten Magelang, praktisi, dan Ketua DPRD Kabupaten Magelang. Mereka akan berbicara terkait pentingnya partisipasi dalam pemilu, bagaimana memaahami dan tangkal berita hoaks pemilu-pemilihan, serta pencegahan politik uang.
“Untuk pesertanya, kami melibatkan tokoh masyarakat, karang taruna, PKK, perangkat desa dan lainnya. Kami berharap, kehadiran para tokoh dimasyarakat ini, kedepan mampu meningkatkan angka partisipasi di pemilu dan pemilihan di desa-desa yang kami sasar,” pungkasnya. (***/RED)