Berita Terkini

KPU Jateng Luncurkan Ombak Dari Utara;Buku Perjalanan Sosialisasi Pilkada 2024

KOTA MUNGKID - KPU Provinsi Jawa Tengah meluncurkan buku berjudul "Ombak dari Utara",  karya sastra kolaborasi KPU Provinsi Jawa Tengah dengan Penulis Novel Habidah, Rabu (13/8/2025). Peluncuran buku yang digelar secara daring melalui zoom meeting ini diikuti 35 satuan kerja KPU Kabupaten-kota  di Jawa Tengah dan mendapatkan apresiasi langsung dari Anggota KPU RI Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat August Melaz.

Buku yang bercerita tentang perjalanan sosialisasi saat Pilkada Serentak 2024 ini ditulis oleh Habidah, seorang sastrawan dan penulis novel. Total ada sekitar 21 novel yang sudah ditulis dan lima diantaranya difilmkan. Diantaranya "Perempuan Berkalung Surban", "Kartini", "Dini Anak Pulau" dan "Pulang Tanpa Alamat".

Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono dalam sambutannya mengatakan, sesuai kalender Jawa hari ini hari Rabu Pahing. Berdasarkan hitungan Jawa, Rabu berjumlah 7, Pahing 9, total 16. "Ini mengandung arti kewibawaan, kesuksesan dan kebaikan. Tanggal ini dipilih karena wujud konsen kita untuk selalu berbuat kebaikan," katanya.

Disampaikan, kadang orang kaya ide, tapi sulit mewujudkannya. Namun diera KPU ini, kita berhasil mewujudkan ide yang out of the box. Luar biasa. Ini perlu kita kita syukuri bersama. "Kami berterima kasih pada jajaran Solo Pos dan penulis. Mudah-mudahan output yang kita rencanakan ini, menjadi hal-hal yang baik. Menjadi ibadah dan amal jariyah kita bersama," ungkapnya. 

Anggota KPU RI divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Agus Melas mengapresiasi apa yang dilakukan KPU Jawa Tengah dengan menerbitkan buku berjudul "Ombak dari Utara" ini. "Tahun ini, tepat 80 tahun kemerdekaan RI, kita bersama-sama berkontribusi untuk memperingatinya. KPU Jawa Tengah mampu melakukan hal yang luar biasa, dengan melakukan hal yang berbeda dengan membuat acara peluncuran buku ini. Pendekatan yang luar biasa," katanya. 

Dikatakan, ada dua misi besar KPU yang pernah kami sampaikan saat Konsulnas beberapa waktu lalu. Salah satunya, mampukah kita menjadi tempat pendidikan dan pengetahuan. "Kami apresiasi KPU Jateng yang mampu merepresentasikan visi itu. Judul buku yang dipilih dan tema-tema didalamnya, mampu menceritakan dan merefleksikan apa yang dialami dan terjadi. Ini menjadi hal yang menarik dan kita apresiasi bersama. Inilah wujud kita bisa menjadi tempat pendidikan dan ilmu pengetahuan," katanya. 

Anggota KPU Jawa Tengah Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, dan Parmas, Akmaliyah mengatakan, isu money politic selalu menarik dalam setiap pemilu dan pemilihan. "Dengan dibuatnya buku ini, semoga bisa menambah literasi kita untuk kedepan bisa meminimalisir terjadinya praktek seperti ini. Kami sengaja mengajak bu Habidah ini, karena kami ingin membuat sesuatu yang berbeda melalui sastra," imbuhnya.

Sementara penulis buku, Habidah mengaku bangga dipercaya untuk menulis buku oleh KPU. "Meski awalnya berat, namun setelah berbagai pertimbangan, akhirnya saya mau. Dan ternyata, kerjasama dengan KPU itu tidak seperti yang dibayangkan. Terkait isu dalam buku ini, prinsip meski jalan tertutup, tapi bagi dalam dunia sastra selalu ada jalan keluar," ungkapnya.
 (***/RED)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 69 kali