Berita Terkini

Tingkat Partisipasi Pemilih dalam Pilkada 2024 Dipengaruhi Banyak Faktor

KOTA MUNGKID_ Partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah  atau Pilkada Tahun 2024 dipengaruhi kombninasi banyak faktor. Pertama,  faktor sosial demografi seperti tingkat pendidikan, usia pemilih, kemudahan mobiilitas warga. Kedua,faktor politik dan kandidat, daya tarik kandidat serta peran partai politik dan memobilisasi pemilih. Ketiga, faktor teknis dan logistik diantaranya kemudahan dalam mengakses TPS, akurasi Daftar pemilih, hingga penggunaan teknologi dalam proses pemilihan. Keempat, faktor sosial budaya seperti tradisi norma lokal dan peran media lokal dalam menyampaikam informasi pemilihan kepad masyarakat.

Sedangkan hambatan yang menyebabkan pemilih enggan berpartisipasi dalam politik atau dalam hala ini pemilu dan pemilihan adalah adanya sikap apati atau kurang minat, sinisme (sikap ketidaksukaan, adanya alienasi atau permusuhan dan kebingungan masyarakat atau anomi.

Hal itu dijabarkan oleh Andre Rahmanto, Ketua Program Studi S-3 Komunikasi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, narasumber Kajian Analisa Tingkat Partisipasi Pemilih dalam Pilkada Serentak Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Magelang, yang digelar KPU Kabupaten Magelang, Senin (9/12/2024) di Magelang. Kajian iilmiah ini diiikuti seluruh jajaran KPU kabupaten Magelang dalam rangka penyusunan Buku Laporan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024  di Kabupaten Magelang, sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok fungsi KPU sebagai penyelenggara pemilihan.

Menurut Andre, tingkat partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi anatar pemilu dan pemilihan atau pilkada dapat saja mengalami penurunan disebabkan adanya perbedaan tingkat kepentingan dimata masyarakat, seperti pilpres dianggap lebih penting dan menarik dibanding pilkda, disamping daya tarik kandidat dalam pilkada tidak semenarik saat digelarnya pilpres. Tak hanya itu, penuruanan tingkat partisipasi juga dapat disebabkan adanya pengaruh sosial budaya seperti adanya musin panen bagi petani sehingga tidak peduli dengan hari pemungutan suara atau bahkan  adanya ketidakpercayaan terhadap pemrintah daerah sebelumnya.

Dalam kesempatan sama. Ketua Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Kabupaten Magelang, Yohanes Bagyo Harsono menjelaskan bahwa selama tahapan Pilkda 2024, pihaknya sudah berupaya melakuakn berbagai strategi komunikasi untuk menyebarkan informasi pilkada kepada seluruh elemen atau segmen masyarakat. Mulai dari sosialisasi dengan metode ceramah kepa kelompok masyarakat terpilih, pemasangan alat perga sosialisasi, pemasangan iklan layanan masyarakat di media cetak dan elektronik hingga dilangsungkannya debat publik pasangan calon. Semuanya bertjuan agar informasi tentang pilkada serentak tersampikan kepad seluruh lapisan masyarakat. (***/RED)

 

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 377 kali