Sosialisasi

Ponpes Sambut Baik TPS Lokasi Khusus

Kota Mungkid_Pimpinan Pondok Pesantren API Al Huda Mertoyudan, KH Usman Ali mengatakan Pilkada tahun ini menjadi pengalaman baru bagi santri-santri Aliyah yang baru pertama kali akan menggunakan hak suaranya.  Menurutnya, kebijakan KPU menyelenggarakan TPS lokasi  khusus Pilkada Serentak 2024 salah satunya di pesantren, sangat membantu para santri yang sudah memiliki hak pilih dapat berpartisipasi dalam Pilkada 2024 tanpa harus pulang kampung.  Ketua PPK Mertoyudan Fakthul Mujib menjelaskan bahwa terdapat 459 santri yang nanti masuk daftar pemilih di TPS Lokasi Khusus PP API Al Huda Nepak Mertoyudan. Jumlah tersebut sebelumnya sudah disempurnakan bersama dengan PPS Desa Bulurejo dan PPK Kecamatan Mertoyudan. Santri yang sudah berumur 17 tahun pada November 2024 mendatang atau sudah memilki KTP dan terdaftar di DPT, diharapkan menggunakan hak suaranya dalam Pilkada Serentak 2024. Hanya santri yang berasal dari Jawa Tengah saja yang didata masuk DPT TPS Lokasi Khusus. Saat pemungutan suara nantinya mereka akan mendapatkan satu surat suara untuk Pilgub 2024, sedangkan yang berasal dari Kabupaten Magelang sebenarnya lebih disarankan untuk pulang kampung.Namun bila memang keadaan tidak memungkinkan dapat menggunakan hak pilihnya di TPS Lokasi khusus , dan nantinya akan mendapat dua surat suara, Pilgub Jateng  dan Pilbup Magelang 2024.(Red/Rizqi Tholib-anggota PPK Mertoyudan).

KPU Kabupaten Magelang Gencarkan Sosialisasi

MAGELANG – Guna mempertahankan dan meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024, KPU Kabupaten Magelang akan menggencarkan sosialisasi. Baik sosialisasi yang dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung.  “Ada target cukup tinggi yang akan dicapai KPU Kabupaten Magelang pada Pilkada Serentak Tahun 2024 ini. Yakni mempertahankan capaian angka partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 kemarin yang mancapai 90.1 persen. Semoga bisa mempertahankan, syukur bisa meningkatkan lagi,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang, Ahmad Rofik, Kamis (18/7/2024). Sesuai Keputusan KPU Nomor 620 Tahun 2024 tentang pedoman teknis sosialisasi dan pendidikan pemilih dalam penyelenggaraan Pilgub, Pilbup dan Pilwalkot, KPU memiliki standar pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak. “Yang secara langsung, dilakukan dengan cara pertemuan langsung dengan pemilih maupun peserta. Baik itu dengan komunitas, ormas, kaum difabel, marjinal, pemilih perempuan, kelompok keagamaan dan lainnya. Untuk sosialisasi secara tidak langsung, dilakukan dengan pelibatan temen-temen media dan pemanfaatan media digital. Baik media cetak, elektronik, radio, online, media social mau pun media kreatif lainnya,” jelasnya. Sebelum itu, pihaknya juga akan menyasar di lokasi-lokasi yang potensi tingkat partisipasinya rendah, rawan bencana, rawan terjadinya pelanggaran dan daerah rawan konfil. “Untuk yang potensi partisipasi rendah, kami akan sasar pemilih yang tempat tinggalnya agak jauh dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS) akibat optimalisasi jumlah pemilih TPS Pilkada sampai 600 pemilih atau regrouping TPS pada Pilkada. Kami juga akan gencarkan di lokasi-lokasi yang rawan bencana. Kebetulan kalau di Kabupaten Magelang, ada Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi. Yakni di Kecamatan Dukun, Sawangan dan Srumbung,” ungkapnya. Selain hal itu, imbuh Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Magelang, Yohanes Bagyo Harsono, pihaknya juga akan mengadakan lomba videografi untuk dua kategori. Meliputi kategori pelajar/mahasiswa dan umum. “Untuk lomba videografi ini, bisa dilihat di website https://kab-magelang.kpu.go.id/ dan medsos KPU Kabupaten Magelang,” ujarnya. Strategi sosialisasi lainnya,  program “KPU Goes To School” dengan akan berkeliling ke 30 sekolah tingkat SMA, SMK dan MA, bekerjasama dengan MKKS SMA/SMK dan Kemenag Magelang. “Kami juga ada program “KPU Goes To Campus” dengan berkeliling ke beberapa universitas. meliputi, Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Universitas Tidar Magelang (Untidar), Polbangtan Tegalrejo dan STIA Subbhanul Wathon di Tempuran. Ada juga program jalan santai, pentas music dan kirab maskot Si Randu ke 21 kecamatan di wilayah ini,” pungkasnya. (***/Red/Y Bagyo Harsono-Anggota KPUKabMagelang))

Proses Coklit Selesai Pekan Ketiga

Kota Mungkid – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang, telah menyelesaikan proses pemutakhiran data pemilih atau pencocokan dan penelitian data pemilih (coklit) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024. Baik secara manual maupun melalui aplikasi e-coklit. Proses coklit tersebut selesai pada minggu ketiga masa kerja Pantarlih, yakni 25 Juli 2024. Ketua KPU Kabupaten Magelang, Ahmad Rofik Kamis (18/7/2024) mengatakan, terdapat pemilih baru sebanyak 19.314 pemilih baru.  Pemilih baru ini ada yang sudah berusia 17 tahun atau lebih pada 27 November 2024 namun belum terdaftar pada bahan coklit, ada pemilih yang baru saja pindah masuk ke Kabupaten Magelang, serta pensiunan TNI dan Polri yang sudah purnatugas dan kembali mempunyai hak pilih lagi” katanya. Jumlah pemilih pada DP4 (bahan coklit) sebanyak 1.004.518 warga itu, kata Rofik, terdiri dari 500.680 orang laki-laki dan 503.838 perempuan. “Mereka berasal dari 445.453 kepala keluarga (KK) tersebar di 1.988 TPS pada 372 desa/kelurahan di 21 kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang.  Setelah coklit selesai ditemukan 6.058 pemilih yang sudah meninggal dunia, dan sejumlah pemilih lainnya yang tidak memenuhi syarat sebagai pemilih.  Jumlah pemilih setelah coklit 1.014.921 pemilih, jumlah ini akan disusun dalam Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP) dan diplenokan secara berjenjang mulai dari PPS Tingkat Desa, PPK Tingkat Kecamatan, dan akan ditetapkan KPU Kabupaten Magelang sebagai Daftar Pemilih Sementara (DPS), termasuk jika ditemukan rata-rata pemilih di sebuah desa melebihi 600 pemilih.  Ditegaskan Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Pemilih KPU Kabupaten Magelang, Siti Nurhayati, meskipun proses coklit tersebut sudah selesai, namun jumlah data pemilih tersebut masih dinamis dan masih bisa saja berubah. Hal itu terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya meninggal dunia, pindah domisili, hingga alih status dari sipil menjadi anggota TNI/ Polri  atau sebaliknya sebelum diplenokan di Tingkat PPS.  Dimikian juga setelah DPS diumumkan dan terdapat laporan dari masyarakat baik pemilih baru maupun yang meninggal, jumlah pemilih masih bisa berubah sampai ditetapkannya Daftar Pemilih Tetap (DPT).   Seperti diketahui DPT Kabupaten Magelang pada Pemilu 2024 lalu berjumlah 1.007.591 orang, tersebar di 21 kecamatan. Sementara, untuk daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) pada Pilkada 2024 berkurang menjadi 1.004.518 calon pemilih,” tegasnya Sementara hasil coklit yang dilakukan oleh  3.810 pantarlih sejak 24 Juni lalu, tercatat sebanyak  6.085 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) karena meninggal dunia; alih status menjadi anggota TNI sebanyak 95 orang dan dari sipil menjadi Polri sebanyak 18 orang, dan lainnya. “Sedangkan jumlah pemilih baru ada 18.048 orang. Mereka belum masuk dalam formulir A-Daftar Pemilih dan merupakan pemilih potensial,” pungkasnya. (***/RED/Y Bagyo Harsono-Anggota KPUKabMagelang))

228 Pantarlih Dilantik dan Siap Laksanakan Coklit

Muntilan_Usai dilantik, 228 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) se-Kecamatan Muntilan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) penggunaan aplikasi E-Coklit. Bimtek dilaksanakan oleh PPS masing-masing mulai dari jam 08.00. WIB – selesai, dilanjutkan dengan kegiatan coklit serentak mulai pukul 17.00 WIB sebagai awal dimulainya tahapan pemutakhiran daftar pemilih Pilkada Serentak 2024. "Coklit serentak akan dilakukan kepada tokoh masyarakat, didokumentasikan dan dikirim ke KPU ," ucap Warih Dewi Ketua PPK Muntilan. Coklit serentak di kecamatan Muntilan antara lain mendatangi kediaman Camat Muntilan  Tito Lestianto, di Dusun Wonolelo Kelurahan  Muntilan,  dan  Pengasuh Pondok Pesanten Darussalam Timur  mencoklit keluarga KH Ali Qoishor  Watucongol,  Gunungpring. (RED/AndiGris-PPK Muntilan)

Bimtek E-Coklit Bagi PPS se-Kecamatan Muntilan

Muntilan – Aplikasi E-Coklit dirancang KPU sebagai alat bantu bagi Pantarlih dalam proses kerja pemutakhiran data pemilih Pilkada 2024. Teknologi inovatif ini memungkinkan untuk mempermudah dan mempercepat pelaporan hasil pencocokan dan penelitian (coklit)  dokumen kependudukan warga secara de facto  yang terdapat dalam Daftar Penduduk  Potensial Pemilih Pemilu/Pemilihan (DP4). “Sistem ini tidak hanya mengurangi beban kerja Pantarlih dilapangan, tetapi juga meminimalkan kesalahan dan ketidaksesuaian, yang bermuara pada peningkatan kualitas daftar pemilih”, Urai Ketua PPK Muntilan Warih Dewi  saat memberikan pengantar Bimbingan Teknis Penggunaan E-Coklit Bagi PPS, di Balaidesa Sokorini, Muntilan , Jumat pekan lalu. Kegiatan Bimtek diikuti 28 orang peserta terdiri ketua dan anggota PPS yang membidangi data dan informasi se-Kecamatan Muntilan  Hal senada juga dijelaskan Azka anggota PPK Muntilan yang membidangi langsung Data dan Informasi . Keunggulan  pemakaian E-Coklit dibandingkan metode pencocokan data pemilih secara manual adalah pertama efisiensi. Pantarlih dapat mengakses data secara elektronik dan melakukan verifikasi dengan lebih cepat dan akurat.Kedua  Akurasi, Sistem elektronik ini memastikan akurasi data pemilih dengan lebih baik. Ketiga Petugas pantarlih dapat memverifikasi data secara elektronik dan menghindari kesalahan yang dapat terjadi dalam metode manual. Secara gamblang Azka menjelaskan pengoperasian aplikasi E coklit sangat mudah,  pertama masuk ke sistem aplikasi  E coklit dengan memasukkan nama pengguna  (user) PPS  dan kata sandi, kemudian memasukan kode OTP yang dikirim server E Coklit melalui email dan selanjutnya aplikasi siap digunakan. (RED/Andigris-PPK Muntilan)

Hari Pertama Pendaftaran Pantarlih Masih Sepi

Muntilan_Hari pertama pendaftaran calon Petugas Pemutahiran Data Pemilih (Pantarlih) Pilkada 2024, Kamis (13/6/2024) terlihat dibeberapa kantor Sekretariat PPS di Kecamatan Muntilan masih sepi. Sejak pagi hari berbagai persiapan telah dilakukan anggota PPS  maupun Staf sekretariat PPS, bahkan anggota PKD (Panwas Desa ) juga sudah siap mengawasi proses pendaftaran. Tak hanya itu, Didepan kantor  sekretariat PPS juga telah dipasang spanduk pengumuman adanya rekuitmen Pantarlih. Ketua PPS Desa Tanjung Andi Triswantoro,  memperkirakan calon Pantarlih baru akan mendaftar pada hari kedua atau bahkan menjelang detik-detik penutupan pendaftaran dihari terakhir. “Kalau hari pertama biasanya pendaftar masih melihat situasi,” ungkapnya. Desa Tanjung  untuk Pilkada 2024 terdapat 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan jumlah pemilih dimasing-masing TPS lebih dari 400 orang pemilih, sehingga dibutuhkan Pantarlih sebanyak 6 orang. Meski begitu, pihaknya tetap menyiapkan petugas pendaftaran untuk siap ditempat pendaftaran mulai Pukul.08.00 – 16.00 WIB. “ Sesuai regulasi, hari pertama pendaftaran atau 13 juni - 18 Juni 2024 pendaftaran dibuka hingga pukul 16.00 sore. Sedang khusus hari terakhir, 19 Juni 2024 pendaftaran kami buka sampai pukul 23.59  WIB,” tambahnya. Terpisah, Warih Dewi Tyas Hastuti, Ketua PPK Muntilan menjelaskan  untuk penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 di Kecamatan Muntilan terdapat 114  TPS, dibutuhkan  Petugas Pemutahiran Data Pemilih (Pantarlih)  sebanyak  228 orang. Dia optimis  pendaftar Petugas Pantarlih  dapat terpenuhi sesuai target, karena bagaimanapun juga tahapan pencocokan  dan penelitian data pemilih (Coklit)  harus berjalan sesuai regulasi. (RED/Gris-PPK Muntilan)

Populer

Belum ada data.