Berita Terkini

KPU RI Apresiasi Pembentukan Satgas Pencegahan Kekerasan Seksual

KOTA MUNGKID - KPU RI mengapresi pembentukan satuan tugas pencegahan kekerasan seksual di KPU Propinsi Jawa Tengah, yang dilaunching Ahad (17/8/2025) usai pelaksanaan Upacara  Peringatan  HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Launching yang digelar secara hibrid  ini, dihadiri Anggota KPU RI, Yulianto Sudrajat  Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Propinsi Jawa Tengah, sejumlah aktivis perempuan di kantor KPU Jawa Tengah serta  35 satuan kerja KPU kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mengikuti secara daring melalui zoom meeting. "Kami presiasi penuh pembentukan satgas ini. KPU RI berkomitmen penuh terkait pencegahan kekersan seksual ini. Kami berharap ini tidak hanya sekedar formalitas, tapi ditindaklanjuti, disosialisasikan kepada segenap pegawai dan jajaran dilingkungan KPU Jawa Tengah," kata Yulianto Sudrajat, dalam pengarahannya tadi.  Disampaikan, jika rumah kedua kita adalah kantor. Namun saat pemilu kemarin, justru kebalik. Rumah utama kita kemarin adalah kantor, terutama saat tahapan pemilu. Maka komitmen ini untuk menjaga dan melindungi tindakan-tindakan yang mengarah pada pelecehan fisik maupun non fisik.  "KPU tidak hanya membentuk satgas, tapi juga menjadi rumah yang ramah terhadap masyarakat dan difabel. Ini juga bentuk representasi dari KPU melayani. Karena itu, KPU harus bisa secara maksimal menjadi pelayan kepada siapa saja dengan baik. Semoga yang sekarang sudah baik, dipertahankan dan ditingkatkan lagi kedepan," pintanya.  Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono dalam sambutannya mengatakan, ini adalah  tindaklanjut keputusan KPU RI Nomor 1341.  "Hari ini juga kami resmikan ruang unit pelayanan konseling korban kekerasan perempuan. Hal ini bagian dari langkah-langkah dilembaga kita untuk pencegahan kekerasan seksual. Ancaman itu muncul ketika ada niat, effort satgas utk mengenolkan hal itu.  Suasana yang tercipta dilingkungan kerja, sehingga kalau itu dinolkan, maka lingkungan kerja kita jadi lebih nyaman maka pekerjaan kita menjadi lebih maksimal," katanya.  Dalam kesempatan itu, Ketua Satgas Pencegahan Kekerasan Seksual KPU Jawa Tengah, Mey Nurlela mengharapkan KPU Kabupaten/Kota menjadi jaring informasi tentang pencegahan kekerasan seksual. "Kita berharap setelah ini teman-teman KPU Kabupaten/Kota menginformasikan bila terjadi kekerasan seksual dilingkungan kerjanya. Namun kita berharap hal itu tidak terjadi," pintanya. Jaring Informasi Pencegahan Kekerasan Seksual ditingkat KPU kabupaten/kota juga turut dikukuhkan pada acara launcing tersebut. Untuk KPU Kabupaten Magelang  terdiri  Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM Yohanes Bagyo Harsono,  Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan Anas Khoirudin, Sekretaris KPU Ira Wahyu Catur K, dan Plt Kasubag Hukum dan SDM Yunianto Setiawan... (***/RED)

Manfaatkan Momen Saparan, Seloprojo Jadi Titik Coktas KPU Magelang

KOTA MUNGKID_Bertepatan dengan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus memanfaatkan momen tradisi Saparan, KPU Kabupaten Magelang melaksanakan Coklit Terbatas (Coktas) sebagai bagian dari Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) di Dusun Seloprojo, Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak, Ahad (17/8/2025). Tradisi Saparan merupakan kegiatan adat masyarakat Jawa yang dilaksanakan pada bulan Safar dalam penanggalan Hijriah. Di Seloprojo, tradisi ini diisi dengan doa bersama, kenduri, dan hiburan rakyat sebagai wujud rasa syukur sekaligus doa keselamatan bagi seluruh warga. Coktas dalam momen saparan ini dipimpin langsung Ketua KPU Kabupaten Magelang Ahmad Rofik, didampingi Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Siti Nurhayati. KehadiranTim Coktas KPU di tengah suasana perayaan adat mendapat apresiasi hangat dari warga. “Momentum kemerdekaan dan tradisi lokal ini mengingatkan kita bahwa menjaga akurasi data pemilih adalah bagian dari merawat demokrasi,” ujar Ahmad Rofik. Dalam pelaksanaannya, tim Coktas mendata pemilih potensial baru, warga yang pindah domisili, hingga pemilih yang masuk kategori Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Upaya ini menjadi langkah penting agar daftar pemilih di Kabupaten Magelang tetap bersih, valid, dan terkini Kegiatan tersebut juga didampingi Relawan PDPB Kecamatan Ngablak, Rochayati, yang sebelumnya pernah bertugas sebagai anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Pemilu dan Pilkada 2024. Kehadiran relawan ini semakin memperkuat kerja lapangan KPU dalam memastikan keterlibatan masyarakat sejak dari tingkat desa. “Bagi saya, menjadi relawan PDPB adalah bentuk pengabdian agar hak pilih warga tetap terjaga. Pengalaman sebagai PPK sebelumnya membuat saya semakin memahami pentingnya data pemilih yang akurat,” ungkap Rochayati. Salah satu warga Seloprojo yang baru pertama kali tercatat sebagai pemilih, Melina Nurul Khasan (17), mengaku senang karena akhirnya masuk dalam daftar pemilih. “Saya merasa bangga bisa resmi terdaftar sebagai pemilih baru. Semoga nanti saya bisa menggunakan hak suara saya dengan baik, karena ini adalah bagian dari tanggung jawab sebagai warga negara,” tuturnya. Siti Nurhayati menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemutakhiran data. “Kami berharap warga aktif melaporkan perubahan data keluarga, baik yang baru memenuhi syarat sebagai pemilih maupun yang sudah tidak memenuhi syarat, agar tidak ada hak pilih yang terlewat,” ungkapnya(***/RED)

KPU Magelang Gelar Upacara Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI

KOTA MUNGKID_ Jajaran KPU Kabupaten Magelang menggelar upacara bendera memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Ahad (17/8/2025) di halaman kantor KPU setempat. Bertindak selaku  inspektur upacara Siti Nurhayati, Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi. Dalam kesempatan itu, Siti membacakan sambutan tertulis Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Handi Tri Ujiono. Dalam sambutan itu disampaikan, bahwa tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” mengandung pesan penting tentang persatuan. Dimana, persatuan adalah pondasi kedaulatan. Kedaulatan adalah kunci kesejahteraan dan kesejahteraan akan membawa Indonesia pada kemajuan.  “Tema ini relevan untuk kita semua, terlebih setelah kita bersama-sama melalui tahun 2024 yang penuh tantangan dalam penyelenggaraan dua agenda besar demokrasi. Yaitu Pemilu dan Pilkada 2024,” kata Handi. Pihaknya bersyukur, dua agenda itu dapat dilaksanakan hingga tuntas, mulai dari persiapan, pelaksanaan dan penetapan hasil. “Pekerjaan kemarin, menuntut dedikasi tinggi, koordinasi yang solid serta komitmen pada asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Banyak diantara kita yang bekerja mlampaui jam kerja biasa, mengorbankan waktu pribadi dna menghadapi tekanan situasi dilapangan. Untuk itu, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih setulusnya kepada seluruh jajaran KPU Provinsi Jawa Tengah,” ujarnya. Usai upacara tadi, dilanjutkan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 dilingkungan KPU Kabupaten Magelang. Lomba dilaksanakan Jumat (15/8/2025) kemarin. Diantaranya, lomba estafet air, estafet tepung, estafet bola, memasukkan spidol dalam botol, dan estafet bola ping pong. (***/RED)

Cegah Kekerasan Seksual Dilingkungan Kerja, KPU Magelang Jalin Koordinasi Dengan Dinsos PPKB PPPA

KOTA MUNGKID – Dalam upaya pencegahan kekerasan seksual dilingkungan kerja dan  rencana pembentukan posko, KPU Kabupaten Magelang menjalin komunikasi sekaligus koordinasi dengan Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB PPPA) setempat, Kamis (14/8/2025). Tim koordinasi  terdiri Ketua KPU Kabupaten Magelang Ahmad Rofik dan Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Yohanes Bagyo Harsono, didampingi  Plt Kasubag Hukum dan SDM, Yunianto Setiawan. “Kedatangan kami ke sini, untuk berkoordinasi terkait pembentukan posko pencegahan kekerasan seksual di KPU Kabupaten Magelang. Selain perintah undang-undang, ini juga sebagai bentuk komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif,” kata Ahmad Rofik. Dikatakannya,  berdasarkan Keputusan KPU Nomor 1341 Tahun 2024 tentang tentang Pedoman Pencegahan Kekerasan Seksual, KPU Kabupaten/Kota diminta untuk membuat posko Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak. “Sesuai peraturan, posko nanti hanya sebatas menerima aduan atau pelaporan. Kewenangan selanjutnya, diminta untuk berkoordinasi dengan Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang. Karena itulah, kami bersilaturahmi hari ini,” ungkapnya. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Fatonah pada pertemuan itu mengatakan pihaknya siap untuk bersinergi dan kolaborasi. “Kami berterima kasih, KPU sudah mau mendirikan posko pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan,” katanya. Dijelaskan, jika pihaknya sudah memiliki pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak korban kekerasan dan diskriminasi “Semanah”. “Di pusat pelayanan itu, kami ada beberapa hal yang dapat kami layani. Diantaranya pengobatan dan pendampingan korban, termasuk juga pendampingan hukum dan rumah aman untuk korban. Semua gratis dibiayai oleh Pemkab Magelang,” tandasnya. (***/RED)

KPU Magelang Monitoring Pilketos MAN 1 Magelang : 1500 Siswa Berikan Hak Suara Menggunakan E-Voting

KOTA MUNGKID – Sekitar 1500-an siswa menggunakan hak suaranya pada  Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) MAN 1 Magelang, Kamis (14/8/2025),  yang metode pemungutan suaranya menggunakan E-Voting .  Ada 15 Bilik Suara yang didalamnya telah disiapkan perangkat pemungutan suara berupa laptop. Pilketos diikuti tiga calon yang akan memperebutkan kursi  Ketua OSIS MAN 1 Magelang Periode  Tahun 2025-2026,. Pemungutan suara mulai dibuka sejak  pukul 08.30 WIB di aula sekolah.     “Kita sudah banyak mendapatkan teori dan pemahaman tentang instrumen demokrasi. Saya apresiasi kegiatan Pilketos tahun ini, apalagi melibatkan KPU Kabupaten Magelang. Saya menegaskan, jika teori yang didapatkan disekolah, perlu disandingkan dengan praktisinya. Instrumen itu ibarat pisau, tanpa diasah dan digunakan sesuai peruntukannya, akan menjadi tumpul,” kata Kepala MAN 1  Magelang Handono, dalam sambutan pembukanya. Disampaikan, pihaknya berterimakasih kepada KPU Kabupaten Magelang yang sudah meminjami peralatan untuk pelaksanaan Pilketos ini. “Semoga kerjasama ini akan selalu terjalin. Ini merupakan simbiosis mutualisme. Dimana kami membutuhkan KPU untuk membekali dan mendampingi anak-anak pada Pilketos ini,” ungkapnya.  Ketua KPU Kabupaten Magelang Ahmad Rofik disela-sela monitoring mengatakan, Pilketos merupakan manisfestasi dari cita-cita para pendiri bangsa. “Ini juga merupakan pembelajaran bagi para pemilih pemula. Pilketos ini awal dari pembelajaran demokrasi. Indonesia bisa dibangun dengan hati nurani. Demokrasi itu ujung-ujungnya kesejahteraan bukan kesengsaraan,” tegasnya. Pendampingan oleh Tim KPU Goes To School Sehari sebelum pelaksanaan Pilketos, Tim KPU Goes To School KPU Magelang telah memberikan pendampingan kepada Tim Panitia Pelaksana Pilketos yang merupakan anggota Majelis Perwakilan Kelas (MPK)  MAN 1 Magelang  tentang mekanisme  pemungutan suara sebagaimana yang terjadi di TPS saat pemilu atau pemilihan  untuk disesuaikan dengan metode E-Voting Pemilos MAN 1 Magelang yang telah  dilaksanakan sejak Pemilos Tahun 2024 . Selain itu, Tim KPU Goes To School juga membekali mereka tentang menjaga integritas sebagai penyelenggara Pilketos.  (***/RED)

KPU Jateng Luncurkan Ombak Dari Utara;Buku Perjalanan Sosialisasi Pilkada 2024

KOTA MUNGKID - KPU Provinsi Jawa Tengah meluncurkan buku berjudul "Ombak dari Utara",  karya sastra kolaborasi KPU Provinsi Jawa Tengah dengan Penulis Novel Habidah, Rabu (13/8/2025). Peluncuran buku yang digelar secara daring melalui zoom meeting ini diikuti 35 satuan kerja KPU Kabupaten-kota  di Jawa Tengah dan mendapatkan apresiasi langsung dari Anggota KPU RI Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat August Melaz. Buku yang bercerita tentang perjalanan sosialisasi saat Pilkada Serentak 2024 ini ditulis oleh Habidah, seorang sastrawan dan penulis novel. Total ada sekitar 21 novel yang sudah ditulis dan lima diantaranya difilmkan. Diantaranya "Perempuan Berkalung Surban", "Kartini", "Dini Anak Pulau" dan "Pulang Tanpa Alamat". Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono dalam sambutannya mengatakan, sesuai kalender Jawa hari ini hari Rabu Pahing. Berdasarkan hitungan Jawa, Rabu berjumlah 7, Pahing 9, total 16. "Ini mengandung arti kewibawaan, kesuksesan dan kebaikan. Tanggal ini dipilih karena wujud konsen kita untuk selalu berbuat kebaikan," katanya. Disampaikan, kadang orang kaya ide, tapi sulit mewujudkannya. Namun diera KPU ini, kita berhasil mewujudkan ide yang out of the box. Luar biasa. Ini perlu kita kita syukuri bersama. "Kami berterima kasih pada jajaran Solo Pos dan penulis. Mudah-mudahan output yang kita rencanakan ini, menjadi hal-hal yang baik. Menjadi ibadah dan amal jariyah kita bersama," ungkapnya.  Anggota KPU RI divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Agus Melas mengapresiasi apa yang dilakukan KPU Jawa Tengah dengan menerbitkan buku berjudul "Ombak dari Utara" ini. "Tahun ini, tepat 80 tahun kemerdekaan RI, kita bersama-sama berkontribusi untuk memperingatinya. KPU Jawa Tengah mampu melakukan hal yang luar biasa, dengan melakukan hal yang berbeda dengan membuat acara peluncuran buku ini. Pendekatan yang luar biasa," katanya.  Dikatakan, ada dua misi besar KPU yang pernah kami sampaikan saat Konsulnas beberapa waktu lalu. Salah satunya, mampukah kita menjadi tempat pendidikan dan pengetahuan. "Kami apresiasi KPU Jateng yang mampu merepresentasikan visi itu. Judul buku yang dipilih dan tema-tema didalamnya, mampu menceritakan dan merefleksikan apa yang dialami dan terjadi. Ini menjadi hal yang menarik dan kita apresiasi bersama. Inilah wujud kita bisa menjadi tempat pendidikan dan ilmu pengetahuan," katanya.  Anggota KPU Jawa Tengah Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, dan Parmas, Akmaliyah mengatakan, isu money politic selalu menarik dalam setiap pemilu dan pemilihan. "Dengan dibuatnya buku ini, semoga bisa menambah literasi kita untuk kedepan bisa meminimalisir terjadinya praktek seperti ini. Kami sengaja mengajak bu Habidah ini, karena kami ingin membuat sesuatu yang berbeda melalui sastra," imbuhnya. Sementara penulis buku, Habidah mengaku bangga dipercaya untuk menulis buku oleh KPU. "Meski awalnya berat, namun setelah berbagai pertimbangan, akhirnya saya mau. Dan ternyata, kerjasama dengan KPU itu tidak seperti yang dibayangkan. Terkait isu dalam buku ini, prinsip meski jalan tertutup, tapi bagi dalam dunia sastra selalu ada jalan keluar," ungkapnya.  (***/RED)